Pencuri Kue 50 Tahun Lalu Itu Kini Mengaku

Label:

0




Rasa bersalah itu terus menyelimuti sejak saat pencurian sampai usianya kian renta.

VIVAnews - Seorang pensiunan guru mengembalikan satu bungkus kue Jaffa Cakes, yang telah dia curi saat dirinya masih berusia 15 tahun. Pengutilan itu dilakukan dia sekitar setengah abad atau 50 tahun lalu.

Seperti dilansir Daily Mail, Jumat 23 April 2010, adalah John Bibby yang telah mengutil kudapan dari sebuah kedai kopi saat sedang menjalani perkemahan di musim liburan di Skipsea, sebelah timur Yorkshire, Inggris.

Rasa bersalah itu terus menyelimuti sejak saat pencurian sampai usianya kian renta. Sampai akhirnya dia memutuskan untuk mengakui pencurian itu kepada mantan si pemilik kedai, Leslie Simpson.

"Waktu itu saya lapar, dan saya pikir bila mengambil satu bungkus Jaffa Cakes saja tidak masalah," kata Bibby yang kini pensiunan guru. "Tidak seorangpun tahu akan kejadian ini. Saya habiskan semuanya," tegasnya lagi.
Kini, Bibby sudah berusia 65 tahun. Dia memutuskan untuk membeli lagi jajanan yang sama dengan mengeluarkan kocek 92 poundsterling, lalu pergi ke toko yang berjarak sekitar 50 mil dari rumahnya.

Tujuannya adalah mantan bos kedai kopi itu, Simpson, yang sudah berusia 79 tahun. Mantan bos penjual jajanan yang dicuri itu tinggal di Beverley, sebelah timur Yorkshire.

Bibby merasa bersalah dan pada akhirnya memutuskan untuk mengakui semua. "Saya lalu mencari keberadaan Simpson dan menghubunginya langsung," kata Bibby.

Setelah bertemu, Bibby lalu mengeluarkan satu bungkus Jaffa Cakes. Dia mulai menceritakan yang sebenarnya.

"Simpson kehilangan kata-kata. Bahkan merasa takjub. Karena sama sekali tidak memiliki petunjuk atas barangnya yang hilang 50 tahun lalu. Pada akhirnya, kami berdua hanya tertawa," ujar dia.

Simpson sendiri telah menjual kedai kopinya sejak 1972. Dia pun memilih menjadi seniman.

"Bibby pasti merasa bersalah selama setengah abad ini. Sebenarnya dia tidak perlu khawatir. Sebungkus Jaffa Cakes? Bahkan saya sendiri tidak suka makanan itu," kata Simpson. (umi)

0 Response to "Pencuri Kue 50 Tahun Lalu Itu Kini Mengaku"

Posting Komentar

Daftar Blog Saya

About Me

Depok, West Java, Indonesia
Saya adalah aku yaitu dialah sang "Fitria".Anak Sebelas IPA 3 No.13.Do you know me?Oh ya sebelum lupa nie......blog ini berisi tentang pengetahuan umum.Jadi Insya Allah bermanfaat !Amien............

Our Trip Observation

Cari Blog Ini

    Blog Archive

    Label

    Labels

    Tokoh Utama Ku

    Motto Hidup

    "Jangan lupa Kepada sang pencipta dalam segala hal jika tidak ingin dilupakan-Nya"

    Jumlah Postingan dan Komentar

    Postingan
    Komentar

    Mini Updates

    Newest Posts

    Komentarmu tentang blog ini?

    Followers

    Sejarah Singkat Sekolahku Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 99 Jakarta, berdiri sejak tahun 1987 tepatnya tanggal 17 Juli 1987. Pada tahun pertama pelajaran 1987-1988 keadaan sekolah masih dalam kondisi masih sangat sederhana. Bangunannya terdiri atas dua lantai yang meliputi 10 ruang kelas belajar, 1 ruang Kepala Sekolah dan Tata Usaha, 1 ruang Guru, 1 ruang Koperasi, 1 ruang Perpustakaan, 1 ruang OSIS, 1 ruang Laborotorium IPA, 1 ruang PMR, 1 ruang Serba Guna, dan 1 rumah penjaga sekolah. Untuk melengkapi sarana Olang Raga yang belum ada diupayakan dengan membersihkan ilalang pada halaman sekolah. Pada tahun 1988, berdasarkan SK Kanwil Depdikbud DKI Jakarta nomor: 025/O/1988, tertanggal 8 Februari 1988 yang masih status SMA Baru, diubah namanya menjadi SMA Negeri 99 Jakarta. Tahun Pelajaran 1989-1990, pada tahun ketiga sekolah berdiri, baru dimulai pengembangan dan pembangunan sekolah antara lain: Penghijauan sekolah, Pembangunan rumah penjaga sekolah, Kantin, Musholla, Lapangan Olah Raga yang juga digunakan sebagai lapangan upacara, serta pembangunan pemasangan atap sekolah. Pada tahun 1989-1990, kegiatan belajar mengajar diselenggarakan 2 shift, yaitu shift pagi bagi siswa kelas III sebanyak 9 kelas, siswa kelas II Fisika (A-1) 2 kelas, dan siswa kelas II Biologi (A-2) 2 kelas, sedangkan shift siang bagi siswa kelas II IPS (A-3) 5 kelas, dan siswa kelas I 9 kelas. Dan pada tahun pelajaran inilah berhasil meluluskan siswa kelas III angkatan pertama. Tahun Pelajaran 1993-1994 Kepala sekolah Bapak LH. Simanjuntak, SH, digantikan oleh Bapak Drs. H. Muchtar Aminudin, pada masa inilah banyak dilakukan pengembangan dan pembangunan sarana dan prasana sekolah. Bangunan sekolah menjadi 3 (tiga) lantai dengan penambahan : 9 ruang belajar, 1 ruang laboratorium bahasa, 1 ruang perpustakaan. Atas dasar kondisi sekolah yang memadai itu, maka kegiatan belajar mengajar dijadikan 1 shiht, sehingga semua kegiatan belajar mengajar kelas I, II, dan III dilakukan pada pagi hari. Pembangunan dan pengembangan sarana prasarana sekolah terus dilakukan atas dasar kerjasama dengan BP-3 (orang tua murid) dengan hasil antara lain pelebaran lapangan Olah raga (Lapangan Upacara), pembuatan jembatan dan jalan tembus sebelah barat sekolah, serta pembangunan Masjid “Darussalam” SMA Negeri 99 yang pembangunannya tahap I (pertama) meliputi 1 (satu) lantai sudah selesai, dan diresmikan penggunannya oleh Kepala Kanwil Depdikbud DKI Jakarta yaitu Bapak Drs. H. Alwi Nurdin pada tanggal 1 Mei 1998. Prestasi sekolah baik akadenik maupun non-akademikpun meningkat. Di bidang akademik berdasarkan NEM EBTANAS, sejak tahun pelajaran 1995-1996 peringkat sekolah dalam lingkungan rayon 17 berhasil mencapai peringkat 2 di bawah SMA Negeri 39. Di bidang non-akademik prestasi yang dapat dibanggakan SMA Negeri 99 mendapat peringkat 1 dalam lomba kebersihan antar sekolah se Jakarta Timur. Pada tahun pelajaran 1998-1999 prestasi akademik SMA Negeri 99 cukup membanggakan, berdasarkan NEM EBTANAS peringkat sekolah menjadi peringkat 1 (satu) untuk tingkat rayon 17, sedangkan untuk tingkat Jakrta Timur masuk dalam 10 (sepuluh) kelompok besar. Pada tahun 2003 diletakan landasan sistem manajeman mutu dengan merintis sekolah yang berstandar ISO 9001 – 2000. Selain itu pada masa akhir jabatannya SMA Negeri 99 berhasil mendapatkan status sebagai sekolah unggulan tingkat propinsi. Kemudian, SMA Negeri 99 berhasil memperoleh sertifikat ISO pada bulan November 2008. Selain itu SMA Negeri 99 mulai merintis sebagai sekolah kategori mandiri (SKM).

    Translates

    IP

    Search Engine

    My Family

    My Family

    Recent News

    My Calendar

    Time

    Poem

    I Had the Nerve to Dream I had the nerve to dream and told my 'supportive' friends They told me I was silly I looked at all of them I said, 'Who are you to say that? Cause I had the nerve to dream? You're in a hurry to grow up No imagination, as it seems.' I had the nerve to dream On that unexpected day I said, 'You're no good for me' and laughed as I walked away

    My Friends

    My Friends

    Buku Tamu

    MOTTO HIDUP

    STICKER ►►MOTTO HIDUPKU MOTTO HIDUP Bisa Karena Biasa Berdoa disertai Usaha JAngan meremehkan hal-hal yang kecilMulailah kebaikan dari sejak dini Jangan mudah putus asa LAa ilahaillallah Muhammadarrasulullah!

    Logo SMAN 99

    Feeding Hamster

    Let's Play!