Kupat Tahu
-
SELAIN tempe, tahu juga sumber penganan murah, tapi tidak miskin gizi.
Beragam kuliner khas daerah memanfaatkan tahu sebagai salah satu bahan
dasarnya. T...
Saya adalah aku yaitu dialah sang "Fitria".Anak Sebelas IPA 3 No.13.Do you know me?Oh ya sebelum lupa nie......blog ini berisi tentang pengetahuan umum.Jadi Insya Allah bermanfaat !Amien............
Sejarah Singkat Sekolahku
Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 99 Jakarta, berdiri sejak tahun 1987 tepatnya tanggal 17 Juli 1987. Pada tahun pertama pelajaran 1987-1988 keadaan sekolah masih dalam kondisi masih sangat sederhana. Bangunannya terdiri atas dua lantai yang meliputi 10 ruang kelas belajar, 1 ruang Kepala Sekolah dan Tata Usaha, 1 ruang Guru, 1 ruang Koperasi, 1 ruang Perpustakaan, 1 ruang OSIS, 1 ruang Laborotorium IPA, 1 ruang PMR, 1 ruang Serba Guna, dan 1 rumah penjaga sekolah. Untuk melengkapi sarana Olang Raga yang belum ada diupayakan dengan membersihkan ilalang pada halaman sekolah. Pada tahun 1988, berdasarkan SK Kanwil Depdikbud DKI Jakarta nomor: 025/O/1988, tertanggal 8 Februari 1988 yang masih status SMA Baru, diubah namanya menjadi SMA Negeri 99 Jakarta.
Tahun Pelajaran 1989-1990, pada tahun ketiga sekolah berdiri, baru dimulai pengembangan dan pembangunan sekolah antara lain: Penghijauan sekolah, Pembangunan rumah penjaga sekolah, Kantin, Musholla, Lapangan Olah Raga yang juga digunakan sebagai lapangan upacara, serta pembangunan pemasangan atap sekolah. Pada tahun 1989-1990, kegiatan belajar mengajar diselenggarakan 2 shift, yaitu shift pagi bagi siswa kelas III sebanyak 9 kelas, siswa kelas II Fisika (A-1) 2 kelas, dan siswa kelas II Biologi (A-2) 2 kelas, sedangkan shift siang bagi siswa kelas II IPS (A-3) 5 kelas, dan siswa kelas I 9 kelas. Dan pada tahun pelajaran inilah berhasil meluluskan siswa kelas III angkatan pertama.
Tahun Pelajaran 1993-1994 Kepala sekolah Bapak LH. Simanjuntak, SH, digantikan oleh Bapak Drs. H. Muchtar Aminudin, pada masa inilah banyak dilakukan pengembangan dan pembangunan sarana dan prasana sekolah. Bangunan sekolah menjadi 3 (tiga) lantai dengan penambahan : 9 ruang belajar, 1 ruang laboratorium bahasa, 1 ruang perpustakaan. Atas dasar kondisi sekolah yang memadai itu, maka kegiatan belajar mengajar dijadikan 1 shiht, sehingga semua kegiatan belajar mengajar kelas I, II, dan III dilakukan pada pagi hari. Pembangunan dan pengembangan sarana prasarana sekolah terus dilakukan atas dasar kerjasama dengan BP-3 (orang tua murid) dengan hasil antara lain pelebaran lapangan Olah raga (Lapangan Upacara), pembuatan jembatan dan jalan tembus sebelah barat sekolah, serta pembangunan Masjid “Darussalam” SMA Negeri 99 yang pembangunannya tahap I (pertama) meliputi 1 (satu) lantai sudah selesai, dan diresmikan penggunannya oleh Kepala Kanwil Depdikbud DKI Jakarta yaitu Bapak Drs. H. Alwi Nurdin pada tanggal 1 Mei 1998.
Prestasi sekolah baik akadenik maupun non-akademikpun meningkat. Di bidang akademik berdasarkan NEM EBTANAS, sejak tahun pelajaran 1995-1996 peringkat sekolah dalam lingkungan rayon 17 berhasil mencapai peringkat 2 di bawah SMA Negeri 39. Di bidang non-akademik prestasi yang dapat dibanggakan SMA Negeri 99 mendapat peringkat 1 dalam lomba kebersihan antar sekolah se Jakarta Timur.
Pada tahun pelajaran 1998-1999 prestasi akademik SMA Negeri 99 cukup membanggakan, berdasarkan NEM EBTANAS peringkat sekolah menjadi peringkat 1 (satu) untuk tingkat rayon 17, sedangkan untuk tingkat Jakrta Timur masuk dalam 10 (sepuluh) kelompok besar.
Pada tahun 2003 diletakan landasan sistem manajeman mutu dengan merintis sekolah yang berstandar ISO 9001 – 2000. Selain itu pada masa akhir jabatannya SMA Negeri 99 berhasil mendapatkan status sebagai sekolah unggulan tingkat propinsi.
Kemudian, SMA Negeri 99 berhasil memperoleh sertifikat ISO pada bulan November 2008. Selain itu SMA Negeri 99 mulai merintis sebagai sekolah kategori mandiri (SKM).
I Had the Nerve to Dream
I had the nerve to dream
and told my 'supportive' friends
They told me I was silly
I looked at all of them
I said, 'Who are you to say that?
Cause I had the nerve to dream?
You're in a hurry to grow up
No imagination, as it seems.'
I had the nerve to dream
On that unexpected day
I said, 'You're no good for me'
and laughed as I walked away
0 Response to "Yasiin"
Posting Komentar